Kamis, 30 Mei 2013

MIKROBIOLOGI





    A. Pengertian Mikrobiologi dan Mikroorganisme
Mikrobiologi adalah kajian tentang makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak bias dilihat dengan mata telanjang dan dengan bantuan mikroskop. Mikrobiologi merupakan ilmu dasar dan ilmu terapan yang memerlukan teknik khusus untuk mendapatkan mikrobia yang diinginkan oleh sebab itu mikrobiologi memiliki ruang lingkup cukup luas yang meliputi berbagai ilmu seperti bakteriologi, virologi, mikologi, parasitologi, dan sebagainya.
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia.
Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme, yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan termasuk sel. Mikroorganisme (disebut juga mikroba, mikrobia, atau jasad renik ) adalah jasad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, tanpa bantuan alat perbesaran seperti mikroskop, sulit sekali untuk dilihat dan diamati bentuknya secara baik.
          Orgnasime yang termasuk kedalam golongan mikroorganisme adalah bakteri, archae, fungi (kapang dan khamir), protozoa, alga, mikroskopis, dan virus. Virus, bakteri dan archaea termasuk galam golongan prokariotik. Sedangkan fungi, prrotozoa, alga mikroskopis termasuk kedalam golongan eukariotik.
        Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorgnasime ada yang terusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (ultiseluler).
Menurut Lay dan Hastowo (1992) "Mikroorganisme atau mikroba adalah substansi bersel satu yang membentuk koloni atau kelompok yang dimana satu sama lain (dalam koloni tersebut) saling berinteraksi.”

Sejarah dan Perkembangan Mikrobiologi
Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi.
Sejarah juga mencatat bahwa awal penemuan mikroorganime sejalan dangan penemuan mikroskop oleh Zacharias Janssen  Beliau menyadari betul bahwa di dunia ini terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih kecil dan sulit dijangkau dengan kasat mata. Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya, beliau berhasil menciptakan sebuah mikroskop dengan menggunakan lensa cembung dan cekung untuk memperbesar tampilan benda-benda yang sangat kecil ukurannya. 
 Penemuan mikroskop ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak sedikit penemuan-penemuan besar yang sangat bermanfaat bagi peradaban dunia diteliti dengan menggunakan mikroskop termasuk mikroorgansme
Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup. Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung alkohol.
Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut dengan biohemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas.


      Para Ahli Penemuan Mikrobia
Beberapa tokoh yang berperan dalam penemuan mikrobia diantaranya :
Robert Hooke(1635-1703)
Robert Hooke adalah seorang peneliti dari Inggris yang pertama kali menemukan mikroskop. Hasil pengamatan Robert Hooke dipublikasikan dengan judul Micrographia(1664). Hasil karyanya yang lain adalah membuat deskripsi tentang jamur benang mikroskopik yang tumbuh di permukaan kulit serta melakukan pengamatan mikroskopi jaringan dengan struktur yang berupa ruang-ruang kecil. Ruang-ruang kecil tersebut selanjutnya dikenal sebagai Sel.
Paul Ehrlich dan Christian Gram
Pengamatan mikrobia secara mikroskopik selanjutnya diikuti dengan berkembangnya teknik pewarnaan metilen biru yang diperkenalkan oleh Paul Ehrlich (1881). Teknik pewarnaan sel bakteri dikembangkan lebih lanjut oleh Christian Gram (1884) yang dikenal dengan Teknik Pewarnaan Gram. Teknik ini merupakan teknik pewarnaan diferensial untuk klasifikasi bakteri, yang tergantung pada struktur dinding sel bakteri.


Leewenhoek dan Mikroskopnya
Antony van Leeuwenhoek (1632–1723) sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebegai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan
3 orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi. Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, saliva, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda bergerak tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan animalcule yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan fungsi mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200–300 kali.
Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatan tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1974 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil, sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1632–1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, kokus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil dan akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi. Penemuan Leewenhoek tentang animalcules menjadi perdebatan dari mana asal animalcules tersebut. Ada dua pendapat, satu mengatakan animacules ada karena proses pembusukan tanaman atau hewan, melalui fermentasi misalnya.
Pendapat ini mendukung teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari proses benda mati melalui abiogenesis. Konsep ini dikenal dengan generatio spontanea. Kedua mengatakan bahwa animalcules berasal dari animalcules sebelumnya seperti halnya organismea tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini disebut biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan terseb ut terselesaikan dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis. Pembuktian ini dilakukan berbagai macam eksperimen yang nampaknya sederhana tetapi memerlukan waktu labih dari 100 tahun.
Antony Van Leeuwenhoek adalah seorang penguji rasa anggur dari Belanda, yang juga bekerja di pabrik tirai dari linen. Dia selalu menggunakan kaca pembesar untuk menguji kualitas bahan tekstil, selanjutnya ia mengembangkan lensa menjadi mikroskop sederhana. Dengan mikroskop ini, dia melakukan pengamatan berbagai jasad renik yang hidup dalam setetes air. Leeuwenhoek adalah orang pertama yang mendeskripsikan hewan mikroskopik yang disebut protozoa dan bakteri. Semua bentuk kehidupan itu disebut animalcules. Leeuwenhoek juga menemukan bakteri dari mulut manusia.

C.    Beberapa istilah dalam Mikrobiologi
1.     Mikrobiologi : Kajian tentang makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak bias dilihat dengan mata telanjang dan dengan bantuan mikroskop.
2.   Mikroorganisma/Mikroorganisme/ mikrob/ mikroba : Bentuk kecil kehidupan/ organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk melihatnya menggunakan mikroskop.
3.   Isolasi : memisahkan satu sel mikroorganisme dari mikroorganisme lainnya dalam media untuk menghasilkan satu koloni.
4.      Isolat : bentuk perlakuan untuk meningkatkan produk.
5.   Kultur/biakan : Pertanaman sel atau jaringan di laboratorium atau pembudidayaan sel atau jaringan pada medium buatan, umunya dilakukan pada medium agar dalam tabung reaksi/ teknik perbanyakan sel atau jaringan dengan cara mengisolasi eksplan.
6.      Kultur murni : teknik pemeliharaan jaringan atau sel bagian dari individu secara alami
7.      Inkubasi : Penjagaan biakan bakteri dalam kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan atau pembiakan (kultivasi) bakteri yang dilakukan di dalam tabung atau cawan petri.
8.   Inokulasi : Pemindahan sel-sel mikroorganisme dari biakan ke medium steril dengan jarum atau lingkaran inokulasi yang steril.
9. Inokulum : suatu alat yang digunakan untuk menanam mikroba pada piring biakan atau mikroorganisme yang digunakan untuk pemindahan ke dalam medium.
10. Aseptis : suatu keadaan yang di dalamnya bebas dari segala macam bentuk kehidupan (mikroorganisme) yang dapat menginfeksi atau mengkontaminasi.
11.  Sepsis : Ada kuman dalam suatu jaringan atau kondisi medis serius dimana terjadi peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi.
12.  Steril/ suci hama : sesuatu yang bebas dari mikroba beserta sporanya baik itu barang, lingkungan dsb.
13.  Sterilisasi : mematikan semua bentuk kehidupan dalam daerah tertentu agar terbebas dari berbagai macam kuman penyakit.
14.  Pasteurisasi : Cara membunuh kuman/bakteri dll dari makanan-minuman dengan cara dipanaskan, kurang sedikit dari 100°C atau pada suhu yang cukup relatif rendah.
15.  Agar : Derivat polisakarida dari rumput laut digunakan sebagai bahan pemadat dalam medium bakteriologi.
16.  Tyndalisasi : Sterilisasi fraksi, pendekatan terhadap uap panas selama 30 menit setiap hari selama 3 hari berturut-turut untuk mematikan sel-sel vegetatif.
17.  Kontaminasi : organisme yang tidak dikehendaki dalam biakan atau bahan lain.
18.  Aerob : organisme/mikroorganisme yang dapat hidup dengan memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya.
19.  Anaerob: organisme/mikroorganisme yang hidup tidak memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya.
20. Fakultatif anaerob : organisme yang dapat menggunakan oksigen bebas atau dapat tumbuh secara anaerob.
Postulat Koch
Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu:
1.      Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang ditimbulkan.
2.      Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di laboratorium.
3.      Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada binatang yang sesuai dapat menimbulkan penyakit.
4.      Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah terinfeksi tersebut.
Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun). Penemuan virus, adanya bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serta adanya penyakit tertentu yang ditimbulkan oleh lebih dari 1 mikroorganisma memerlukan modifikasi dari postulat Koch. Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit. Ekstrak terebut disaring dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana filter tersebut diketahui dapat menyaring bakteri.Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri. Yellow fever merupakan penyakit pertama pada manusia yang diketahui disebabkan oleh virus.

D.    Ruang Lingkup Mikrobiologi
Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang:
1)      karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan.
2)      karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu hidup bebas, khususnya bakteri.
3)      keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan mengapa muncul bermacam-macam mikroorganisme.
4)      keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan.
5)      peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi.
6)      bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam   memahami proses-proses biologi organism yang lebih besar termasuk manusia.
Ruang lingkup dan cabang kajian mikrobiologi
Dasar pengelompokkan Kajian mikrobiologi
Taksonomi                 :          
1. Virologi: kajian tentang virus
2. Bakteriologi: kajian tentang bakteri
3. Mikologi: Kajian tentang jamur (fungi)
4. Algologi/fikologi: kajian tentang alga
5. Protozoologi: kajian tentang protozoa
Habitat                       :          
1.      Mikrobiologi tanah: kajian tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam tanah.
2.      Mikrobiologi air : kajian tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam air.
3.      Mikrobiologi rumen: kajian tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam system lambung/usus hewan.
Kaitan Dengan Ilmu Lain Dan Cakupan Masalah            :          
4.      Ekologi mikroorganisme: kajian tentang asosiasi kehidupan antara mikroorganisme dengan lingkungannya (ekologi)
5.      Fisiologi mikroorganisme: Kajian tentang sifat faal mikroorganisme.
6. Genetika mikroorganisme: kajian tentang sifat-sifat menurun dan kebakaan pada mikroorganisme .
7.   Mikrobiologi kesehatan: kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam bidang kesehatan (penyakit, epidemologi, vaksinasi dsb.)
8.      Mikrobiologi industri: Kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam proses indus

E.     Karekteristik Umum Klasifikasi Organisme
Secara umum dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme, yaitu bakteri, protozoa, virus, algae, dan cendawan.
1.      Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium(jamak, bacteria), adalah kelompok besar Prokariota, selain Archaea, yang berukuran sangat kecil serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular(bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, yang disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk sebagian besarnya, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri dianggap sebagai organisme paling melimpah di bumi. Mereka tersebar dan menghuni hampir semua tempat: di tanah, air, udara, atau dalam simbiosisdengan organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhandan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak bakteri yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
2.       Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :
Organisme uniseluler (bersel tunggal)
Eukariotik (memiliki membran nukleus)
Hidup soliter(sendiri) atau berkoloni (kelompok)
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
Hidup bebas, saprofitatau parasit
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan siliaatau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Contoh dari protozoa adalah Entamoeba coli  yang menyebabkan diare.
3.      Virus
Virus adalah parasitberukuran mikroskopik yang menginfeksi selorganisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNAatau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofagatau fagdigunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota(bakteridan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
4.      Algae
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhanbertalus.
Istilahganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla. Dalam taksonomiyang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri. Dalam pustaka-pustaka lama, alga selalu gagal diusahakan masuk dalam satu kelompok, baik yang bersel satu maupun yang bersel banyak. Salah satu contohnya adalah pemisahan alga bersel satu (misalnya Euglenake dalam Protozoa) dari alga bersel banyak (ke dalam Thallophyta). Belakangan disadari sepenuhnya bahwa pengelompokan sebagai satu kladtidak memungkinkan bagi semua alga, bahkan setelah dipisahkan berdasarkan organisasi selnya, karena sebagian alga bersel satu lebih dekat berkerabat dengan alga bersel banyak tertentu.
Saat ini, alga hijau dimasukkan ke dalam kelompok (klad) yang lebih berdekatan dengan semua tumbuhan fotosintetik (membentuk klad Viridiplantae). Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta atau Rhodophyceae); demikian juga alga pirang (Phaeophycophytaatau Phaeophyceae) dan alga keemasan (Chrysophyceae).
5.      Cendawan/Fungi/Jamur
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrofyang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekulnutrisi ke dalam sel-selnya. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosispada seranggaatau katak).
Fungi memperbanyak diri secara seksualdan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifadari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrofseperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewanUsaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-selfungi berdinding selyang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.

Sumber




Tidak ada komentar:

Posting Komentar